Medical Check Up: 10 Pemeriksaan Fisik Lengkap

Medical check up atau pemeriksaan fisik seringkali dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan atau sebagai langkah pencegahan suatu penyakit. Untuk tes kesehatan rasa baru, kunjungi tanyadna.id  dan temukan solusi kesehatan sesuai kebutuhan.

Di sini, pemeriksaan fisik hanya perlu 6 langkah. Pertama, konsultasi gratis. Kedua, pendaftaran, lalu informed consentdan konseling genetika, kemudian pengambilan sampel, berikutnya, proses bioinormatika laboratorium. Terakhir, profil DNA tersedia.

10 Pemeriksaan Medical Check Up, Hindari Penyakit Serius Sejak Dini

Pemeriksaan fisik perlu untuk berbagai kalangan, anak muda, lansia, laki-laki juga wanita. Bahkan jika orang tersebut terlihat sehat pun perlu melakukannya.

Hal ini untuk memeriksa tingkat kesehatan juga mendeteksi kemungkinan penyakit serius yang belum menunjukkan gejala. Semakin cepat suatu penyakit terdeteksi, akan makin cepat juga pertolongan yang ada, sehingga penyakit tidak bertambah serius.

Oleh karena itu, pasien juga terhindar dari penanganan medis yang lebih rumit. Secara umum, berikut yang termasuk dalam pemeriksaan fisik:

1. Berat Badan

BMI (Body Mass Index) atau indeks masa tubuh yang tidak normal bisa memicu berbagai penyakit. Contohnya, kegemukan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes tipe 2, osteoartritis, juga kanker.

Sementara kondisi fisik yang terlalu kurus dapat menyebabkan anemia, osteoporosis, hingga melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Oleh karenanya, penting untuk memeriksakan BMI setiap 2 tahun sekali bila belum berumur 50 tahun. Sedangkan jika sudah 50 tahun, lakukan tes setahun sekali.

Namun apabila mengalami penurunan berat badan drastis, kegemukan, atau BMI tidak normal, segera kunjungi dokter tanpa menunggu 1-2 tahun.

Cara praktis menghitung BMI di rumah yaitu dengan kalkulator BMI online. Pertama, ukur tinggi badan dan timbang berat badan, lalu catat. Kedua, klik kalkulator BMI, kemudian input data yang ada, yaitu tinggi badan, usia, dan berat badan.

Setelah itu klik tombol sebelah kiri Hitung BMI. Selanjutnya laman akan beralih dan menunjukkan hasil penghitungan.

2. Pemeriksaan Gula Darah Dalam Medical Check Up

Apabila sudah berusia 45 tahun ke atas, lakukan tes ini minimal setiap tiga tahun sekali. Namun untuk orang dengan risiko diabetes, lakukan tes lebih sering. Misalnya, setahun sekali.

Akan tetapi, segera lakukan tes untuk memastikan kemungkinan diabetes jika mengalami beberapa gejala berikut. Pertama, berat badan yang menurun drastis tanpa sebab jelas.

Kedua, sering merasa haus dan lapar. Ketiga, kesemutan pada tangan atau kaki. Terakhir, sering buang air kecil.

Tes gula darah terdiri atas 2 pemeriksaan. Pertama, gula darah setelah puasa. Sebelum melakukan tes, pasien wajib berpuasa terlebih dahulu (biasanya malam sebelumnya), selama 8 jam.

Kedua, gula darah sewaktu. Setelah pasien melakukan tes pertama, dapat segera berbuka (makan) lalu 2 jam berikutnya melakukan tes gula darah sewaktu.

3. Tekanan Darah

Sebelum usia 60 tahun, tekanan darah berada dalam rentang normal jika sistolik (bilangan atas) kurang dari 140 mm Hg. Sedangkan diastolik (bilangan bawah) kurang dari 90, atau 140/90.

Sementara untuk lansia (> 60 tahun), standar normalnya yaitu kurang dari 150/90 mm Hg. Apabila tekanan darah melebihi angka normal maka orang tersebut menderita hipertensi (tekanan darah tinggi).

Penderita hipertensi atau hipotensi sebaiknya melakukan tes setiap tahun atau bahkan lebih sering. Sedangkan bagi orang normal, bisa mengeceknya setiap 1-2 tahun sekali.

4. Kolesterol

Kolesterol merupakan jenis lemak yang tubuh perlukan. Namun apabila jumlahnya terlalu banyak, akan menyumbat pembuluh darah dan menjadi pemicu penyakit jantung atau stroke.

Berikut jumlah kolesterol normal dalam darah, pertama, HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol baik lebih dari 60 mg/dL. Kedua, LDL (Low Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat upayakan kurang dari 100 mg/dL.

Ketiga, trigliserida usahakan kurang dari 150 mg/dL. Terakhir, total kolesterol usahakan di bawah 200 mg/dL.

Mulai usia 35 tahun dengan kondisi kesehatan normal, lakukan tes setiap 5 tahun. Sedangkan bagi pasien diabetes, hipertensi, memiliki riwayat stroke atau jantung dalam keluarga, merokok, gemuk, lakukan tes sejak usia 20 tahun.

5. Jantung

Sementara pemeriksaan lainnya yaitu kesehatan jantung. Lakukan pemeriksaan jantung dengan tes elektrokardiogram (EKG) atau rekam jantung.

Tes ini untuk mengetahui aktivitas listrik jantung dan mendeteksi adanya detak jantung tidak normal atau pembuluh darah yang tersumbat.

6. Mata

Selanjutnya, pemeriksaan mata setiap 1-2 tahun terutama jika mengalami masalah penglihatan. Selain itu untuk mencegah berbagai masalah lainnya yang rentan terjadi pada organ satu ini.

7. Kulit

Setelah itu lakukan tes kulit, terlebih jika menemukan perubahan tidak normal pada kulit. Misalnya, benjolan, tahi lalat dengan perubahan warna, ukuran, atau berdarah.

Selain itu juga jika ada jaringan abnormal berwarna merah, biru, putih, atau kehitaman dengan perbatasan tidak teratur pada kulit.

8. Telinga

Kemudian, tes audiometri pada telinga untuk mengevaluasi kemungkinan tuli, juga menentukan jenis dan tingkat gangguan pendengaran.

9. Tulang

Berikutnya tes kepadatan tulang untuk mengetahui kekuatan tulang dan mendeteksi kemungkinan osteoporosis (tulang keropos).

10. Gigi

Terakhir, pemeriksaan gigi untuk meminimalisir pertumbuhan plak dan karang gigi yang mengganggu.

Betapa pentingnya medical check up untuk diri kita. Dengan melakukannya, kita bisa mengetahui tingkat kesehatan dari masing-masing organ tubuh. Manfaat lainnya, kita bisa mendeteksi penyakit dan mencegahnya resiko-resikonya.

Kini, Anda bisa melakukan medical check up di tanyadna.id dengan lebih mudah. Mulai dari pemeriksaan kehamilan, kanker, gaya hidup, genomik, dan sebagainya.

A. Rosad

Tinggalkan komentar